“Eksistensi Sekretaris dalam
Organisasi dan Dunia Kerjanya”
BAB I
PENDAHULUAN
Pada setiap organisasi baik yang berbentuk perusahaan swasta, pemerintah
maupun sosial, dalam upaya mencapai tujuan secara berhasil dan berdaya guna,
memerlukan adanya pembagian tugas, pelimpahan wewenang, rincian tugas individu
yang terlihat dalam organisasi, sehubungan dengan hal tersebut, diperlukan
seorang pimpinan yang berfungsi memimpin kelompok orang-orang yang tergabung
dalam orgnisasi, agar kegiatan setiap orang dalam bekerja sama dapat lebih
terarah sesuai dengan tujuan.
Salah satu prasarana
yang tidak kalah pentingnya
dengan prasarana lainnya adalah terdapatnya suatu kantor yang mampu menyediakan informasi
yang benar berdasarkan
fakta dan dibutuhkan oleh
pimpinan dalam rangka mengatur dan mengendalikan usahanya serta membuat
keputusan
Setiap keputuasan yang telah diambil atau ditetapkan dalam suatu
organisasi perlu dicatat dan disimpan
dengan baik sebagai sebuah pembuktian lebih lanjut. Ruang lingkup pekerjaan
pada organisasi yang sangat luas mengakibatkan tidak mungkinnya pekerjaan
tersebut dilaksanakan oleh satu orang pegawai atau sekelompok kecil pegawai.
Sehubungan dengan hal tersebut, kemungkinan terdapat sekelompok staff, yang
diantaranya adalah Sekretaris dan para pembantunya yang melaksanakan kegiatan
bantuan, atau rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok, sehingga
timbul satuan organisasi yang dinamakan “Sekretariat”.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sekretariat dan Kesekretariatan
Menurut Drs. Wursanto bahwa sekretariat adalah satuan organisasi atau
lembaga yang melaksanakan jasa-jasa perkantoran dalam bidang ketatausahaan.
Dengan pengertian tersebut sehingga satuan organisasi yang dimaksud mencakup
adanya unsur-unsur:
- Tempat untuk dapat terselenggaranya kerja dari
pekerjaan yang dipimpin oleh seorang sekretaris.
- Manusia atau para pegawai pelaksana, pencipta tata
cara dan tata kerja.
- Alat atau sarana yang diperlukan demi tercapainya
kelangsungan kerja dari sekretaris dan para bawahannya.
Pada dasarnya secretariat merupakan satuan organisasi atau lembaga yang
berstruktur yang terdiri dari beberapa bagian atau seksi yang melakukan
aktivitas atau kegiatan pada bagian atau
seksi masing-masing dengan dibawah koordinator atau kendali seorang sekretaris
sebagai bawahan dari pimpinan.
Secara umum sekretariat dikonkritkan dengan adanya sebuah kantor atau
tempat yang menjadi lambang akan adanya sebuah organisasi atau pun lembaga.
Pada kantor atau tempat tersebut menjadi suatu aktivitas sehari-hari sesuai
visi dan misi serta tujuan organisasi atau pun lembaga yang sekaligus
melambangkan bahwa organisasi atau pun tersebut ada dan aktif.
Kesekretariatan ialah aktivitas yang
dilakukan pada sekretariat yakni menunjukkan tata kerja atau proses kerjanya
sekretariat. Dengan demikian, kesekretariatan bersifat aktif dan dinamis dalam
kegiatan jasa-jasa perkantoran, terutama yang sangat berkaitan dengan proses
administrasi.
Fungsi Kesekretariatan
Pada dasarnya fungsi kesekretariatan
sesuai bidang kerjanya, maka mencakup kegatan dalam administrasi (dalam arti
luas) pada sebuah organisasi atau perkantoran. Sedangkan fungsi kesekretariatan
lain berkaitan dengan kegiatan ketatausahaan yakni kegiatan kegiatan administrasi dalam arti sempit yang
meliputi:
- adanya orang-orang yang bekerja.
- penerimaan dan pengiriman surat-surat.
- penerimaan dan pengiriman telepon.
- penyelesaian surat-surat yang berkaitan dengan
kegiatan organisasi sehari-hari.
Kegiatan administrasi sebagai fungsi kesekretariatan dalam arti luas
dapat meliputi kegiatan sebagai berikut:
- Mengadakan pencatatan (recording) dari semua
kegiatan manajemen yang berkaitan dengan organisasi. Semua hasil
pencatatan berfungsi sebagai alat pertanggungjawaban dan bahan informasi.
- Administrasi kesekretariatan sebagai pelaksanaan
daripada kegiatan ketatausahaan yang bersifat pelayanan (membantu), baik
pada atasan maupun pada pihak lain yang terkait atau yang memerlukan.
- Administrasi kesekretariatan sebagai alat
komunikasi antarkantor atau antarperusahaan secara perorangan maupun
organisasi. Hal ini sangat penting dalam kerangka pengembangan organisasi
baik yang bersifat inter maupun
pengembangan ekstern.
- Administrasi kesekretariatan sebagai pelaksana
pemegang rahasia kantor, jawatan maupun perusahaan. Berkaitan dengan
fungsi ini, administrasi kesekretariatan merupakan kegiatan yang sangat
penting dalam kerangka terjadinya kelangsungan (survive) keberadaan sebuah
organisasi maupun perusahaan.
- Administrasi kesekretariatan sebagai pusat
dokumentasi (master file). Hal
ini penting karena aktivitas atau kegiatan secara de jure dari sebuah organisasi atau pun perusahaan akan
menjadi legal dan kuat dengan adanya dokumen-dokumen surat yang menjadi dasar dari semua
kegiatan maupun aktivitas yang berkaitan dengan sebuah organisasi mau pun
perusahaan.
Adapun fungsi kesekretariatan yang
paling utama adalah sebagai berikut:
a.
Memperlancar lalu lintas dan distribusi informasi ke
segala pihak baik secara internal
maupun eksternal.
b.
Mengamankan dan memelihara segala dokumentasi
kantoryang mempunyai kegunaan bagi manajemen untuk memperlancar fungsi-fungsi:
1.
perencanaan.
2.
pembuatan keputusan.
3.
pembimbingan.
4.
pengkoordinasian.
5.
pengontrolan.
6.
penyempurnaan.
Dengan berjalannya fungsi-fungsi
tersebut, menunjukkan keberhasilan pekerjaan kantor secara keseluruhan. Namun
demikian, fungsi kesekretariatan yang sangat terkait dengan sebuah organisasi
atau perkantoran adalah adanya pelaksanaan aktivitas atau kegiatan yang sesuai
dengan bidang masing-masing secara professional dan bertanggungjawab, karena
hal ini akan menunjukkan bahwa kesekretariat tersebut telal terjadinya
pelaksanaan fungsi-fungsi sesuai dengan job description sehingga proses
administrasi secara luas pada suatu sekretariat akan berjalan dengan baik dan
lancar.
B. Kedudukan dan Peran Sekretaris
Sekretaris adalah seseorang yang membantu seorang pemimpin atau badan
pimpinan atau perusahaan, terutama untuk penyelenggaraan kegiatan administratif
yang akan menunjang kegiatan manajerial seorang pemimpin atau kegiatyan
operasional perusahaan.
Sekretaris organisasi bertindak sebagai Kepala Sekretariat yang mempunyai
wewenang membuat rencana, membuat keputusan, mengorganisir bawahan dan
sarananya, melakukan pengawasan, memberi perintah, menyelenggarakan sistem
komunikasi yang baik, melakukan pengarahan, penyempurnaan organisasi dan tata
kerja.
Ruang Lingkup Sekretaris
- Menyelenggarakan pembinaan ketatausahaan, khususnya
yang berhubungan dengan pekerjaan surat
menyurat yang meliputi pembuatan surat,
penerimaan, pengolahan, pendistribusian, dan penyimpanan.
·
Menyelenggarakan tata hubungan baik secara
intern maupun extern.
·
Menyelenggarakan rapat-rapat.
·
Menyelenggarakan pengaturan penerimaan tamu /
kunjungan.
Untuk itu seorang pemimpin mengharapkan bahwa bantuan yang diberikan oleh
seorang sekretaris akan berbeda tergantung dari bidang usaha yang diberikan
oleh pimpinan misalnya direktur dari perusahaan percetakan akan berbeda dengan
lembaga bantuan hukum.
Pada umumnya
pekerjaan-pekerjaan sekretaris dikelompokkan :
- Tugas-tugas yang bersifat rutin
- Tugas-tugas khusus
- Tugas-tugas yang bersifat kreatif
- Melakukan hubungan dan kerja sama
Seorang sekretaris harus selalu berusaha untuk mencari cara-cara yang
baik untuk menumbuhkan hubungan dan kerja sama yang baik antara sekretaris
dengan pimpinannya dalam batas-batas kedinasan.
Tugas-tugas
Sekretaris
Tugas seorang
sekretaris dapat dikelompokkan kedalam 8 macam yaitu :
- Tugas-tugas Rutin
- Tugas-tugas Khusus
- Tugas-tugas Istimewa
- Tugas-tugas Resepsionis
- Tugas Keuangan
- Tugas Sosial
- Tugas Insidental
- Tugas Sekretaris dalam Businees Meeting
C. Posisi Sekretaris dalam Organisasi
Peran dan tanggung jawab ‘STP” (Strategis – Teknis – Pendukung). Dengan bertindak sebagai pusat
informasi, sekretaris mampu menjalankan :
- Peran Strategis, yaitu peran yang diharapkan dapat
memberikan pengaruh positif pada status dan peformen organisasi melalui
kelancaran arus informasi baik ke dalam maupun ke luar.
- Peran teknis, peran yang diharapkan dapat
meningkatkan kinerja pimpinan. Aktivitas sekretaris yang menyalurkan
informasi kepada pimpinan secara jelas dan akurat akan sangat membantu dan
memfasilitasi pimpinan untuk menjalankan fungsinya dengan baik. (dengan
demikian semakin berat beban kerja pimpinan, maka tugas sekretaris akan
semakin intensif).
- Peran pendukung, Peran yang diharapkan dapat
memberikan pengaruh positif kepada anggota organisasi lainnya, yang dapat
dicapai dengan pendistribusian informasi (incoming dan aoutgoing).
D. Kualifikasi Sekretaris Organisasi
1.
Pengetahuan
- Mempunyai pengetahuan yang luas.
- Memahami seluk beluk tentang organisasi, misi,
fungsi dan tugas pokok organisasi.
- Mempunyai ilmu pengetahuan yang relevan dengan
bidang tugasnya.
- Memiliki pengatahuan tentang tata naskah ,
kearsipan dan peralatan perkantoran.
- Mempunyai pengetahuan yang baik tentang bahasa
Indonesia dan bahasa asing
2. Keterampilan
a.
Mampu menyusun laporan
b.
Mampu berkorespondensi
c.
Mampu menggunakan bahasa indonesia dan bahasa asing
d.
Mampu menggunakan teknologi perkantoran
3. Kepribadian
a.
Memiliki kepribadian yang menarik dan baik
b.
Loyalitas dan dedikasi yang tinggi
c.
Ketekunan, ketelitian, kerapian, kejelian,
kejujuran, keterbukaan, kesabaran,
keramahtamahan serta tanggung jawab
E. Sikap Sekretaris dalam Melaksanakan Tugas
Beberapa hal
yang harus diperhatikan seorang
sekretaris antara lain :
- Keterampilan kesekretarisan
- Mempunyai inisiatif dan cara berpikir logis
- Ingatan yang baik
- Memperluas wawasan
- Ketelitian
- Pertimbangan atau perhitungan sebelum melakukan
tindakan
- Menyelesaikan pekerjaan secara sempurna
Sikap yang berhubungan dengan Kepribadian
- Handal
- Jujur
- Ketekunan dan kerajinan
- Sikap membawa diri
- Pandai menyesuaikan diri
- Memperhatikan dan menjaga kerapian diri
F. Etika, Penampilan Diri dan Prinsip
Sekretaris
Sekretaris perlu mengetahui beberapa sikap etis (santun) dalam
berhubungan kerja di kantor. Beberapa tindakan etis yang harus dilakukan oleh
sekretaris adalah:
- Membina hubungan yang pernah dijalin dalam dunia
bisnis dengan sebaik-baiknya.
- Membangun kepercayaan terhadap pekerjaan yang
diberikan oleh pimpinan.
- Bersikap tegas dalam mengambil keputusan.
- Menjaga suasana formal.
- Dalam bekerja sekretaris harus bisa menjunjung
tinggi profesinya dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan Kode Etik
Sekretaris.
Ciri-ciri pribadi sekretaris sesuai dengan etika profesinya perlu
memiliki sikap:
- Selalu mengoreksi diri pribadi atas penilaian atau
kritik dari orang lain.
- Mau menerima penilaian-penilaian orang lain tentang
diri pribadinya
- Sabar dan bijaksana dalam menghadapi segala persoalan
dan mampu mengatasi persoalan tanpa merugikan orang lain.
- Dapat menyesuaiakan
diri dengan segala situasi serta menempatkan diri sehingga orang
lain menurut hormat.
- Mengetahui aturan sopan santun dan selalu
menghormati pendapat dan kepentingan orang lain.
Beberapa faktor yang mempengaruhi penampilan seorang sekretaris adalah:
- Pembawaan lahir.
- Kesehatan fisik dan mental.
- Kebersihan pribadi
- Latar belakang sosial ekonomi dan kebudayaan.
Kriteria umum
seseorang untuk dapat mengembangkan kepribadiannya :
- Mampu mengaktualisasikan diri
- Mampu melihat secara objektif
- Memiliki pandangan hidup
- Menghargai orang lain
- Peka akan tujuan
- Memiliki rasa humor
Prinsip
Terpenting Sekretaris:
- Tutup Mulut Rapat – Rapat
- Pasang Mata Awas – Awas
- Buka Telinga Lebar – Lebar
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam
suatu organisasi yang berbentuk perusahaan seorang sekretaris mempunyai peran
yang cukup vital dalam organisasi tersebut. Seorang pemimpin akan sangat
tertolong dengan keberadaan sekretaris dalam tugasnya sebagai pimpinan
perusahaan.
Sekretaris harus mempunyai kepribadian baik serta memiliki wawasan fisik
yang luas. Karena kepribadian lebih dominan dari bidang lainnya serta seorang
sekretaris yang memiliki wawasan fisik perkantoran akan mampu memberikan nuansa
kantor yang mampu memberi pamor kepada para pegawai sehingga semangat kerja
terpelihara dan merasa nyaman di lingkungan kerjanya.
Sukses tidaknya sekretaris tidak saja ditentukan oleh keterampilan
melakukan pekerjaan, tetapi ditentukan pula kerjasama dengan pimpinan. Dalam
hubungan kerjasama peran sekretaris sangat strategis dalam memberikan dukungan
semangat kerja pimpinan. Sebagai sekretaris sering dihadapkan pada suatu
kondisi yang kurang menyenangkan, akan tetapi harus bersikap manis dan
kompromis.
Saran
Seorang sekretaris dituntut untuk
bekerja secara efektif dan efisien. Sekretaris diharapkan mampu memiliki
keterampilan dan sikap yang simpati dalam menghadapi masyarakat, selain itu
seorang sekretari sebaiknya memiliki sifat psikologis dan fisik yang baik.
Untuk menjalankan kewajibannya, seorang sekretaris dituntut untuk memiliki
keterampilan kesekretariatan, inisiatif dan cara berpikir yang logis, mengikuti
perkembangan masalah, memperluas wawasan, selalu meningkatkan kemampuan dalam
segala hal.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Saiman,
M.Si. 2002. Manajemen Sekretaris . Jakarta: Ghalia Indonesia
http://susilawati.files.wordpress.com/2007/09/adm-kesekretarisan.doc.
http://peapfkipuniku.files.wordpress.com/2007/09/kesekretarisan-cucu.ppt